Rabu, 03 Desember 2014

Mendesain Kelas dengan Prinsip 5 R

0

selamat malam kepada pembaca blog basade kali ini saya akan memosting tentang  
Mendesain Kelas dengan Prinsip 5 R
segitu saja dan selamat membaca


Suasana kelas turut serta menentukan kenyamanan dalam pembelajaran. Kelas yang mendukung, nyaman dan kondusif bisa membuat belajar lebih bergairah. Siswa lebih bersemangat dalam belajar, tak terkecuali guru juga merasa nyaman dalam mengajar. Membuat kelas menjadi nyaman tidak semata menjadi tugas seorang guru, tetapi hal tersebut bisa melibatkan siswa di dalamnya. Prinsipnya kelas adalah milik bersama, maka tanggung jawabpun menjadi bersama. Guru dan siswa menjadi sumber daya pertama yang terlibat dalam pengelolaan kelas, sedangkan sumber daya kedua adalah sarana dan prasarana yang ada dalam kelas itu sendiri.
Banyak indikator tentunya sebuah kelas dikatakan representatif, nyaman, dan mendukung untuk belajar. Diantaranya seperti faktor kebersihan, kerapihan, kelengkapan alat peraga yang efisien, dan sebagainya. Lebih penting lagi untuk mencapai hal tersebut tentunya membutuhkan program efektif dengan melibatkan siswa di dalamnya. Mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam mendesain kelas bisa dikatakan cara melatih tanggung jawab, kepekaan dan rasa memiliki. Untuk itu diperlukan ilmu-ilmu praktis yang bisa langsung dipraktekan para siswa. Penulis dalam hal ini menjelaskan ilmu praktis tersebut dengan prinsip 5 R. Yang dimaksud dengan 5 R adalah resik, rapi, ringkas, rawat, dan rajin.
Prinsip yang pertama adalah resik. Resik merupakan kata dalam bahasa jawa, dimana dalam bahasa indonesia artinya bersih. Pada prinsip pertama ini bagaimana siswa dilibatkan dalam aktifitas menjadikan kelas senantiasa dalam keadaan bersih. Suasana kelas yang bersih tidak hanya di awal pembelajaran pagi hari, tetapi benar-benar terjaga hingga akhir pembelajaran. Kegiatan opening dan clossing dalam sebuah kelas pembelajaran merupakan perkara yang sangat penting. Untuk itu bisa menjadi momentum dalam melibatkan siswa pada prinsip resik ini. Di samping itu juga selalu mengaktifkan piket harian kelas. Hal ini melatih siswa untuk peka akan kebersihan lingkungan sekaligus juga dirinya sendiri.
Prinsip yang kedua adalah rapi. Kelas yang bersih secara fisik belum tentu bisa dikatakan rapi. Oleh karenanya kebersihan perlu dibarengi dengan aspek kerapihan. Kerapihan sebuah kelas membuat nyaman pandangan orang yang melihatnya. Sehingga untuk melakukan kegiatan belajar menjadi lebih nyaman. Kerapihan sebuah kelas bisa di ukur dari tertatanya setiap barang, karya, atau apapun yang ada di dalam kelas. Melibatkan siswa dalam kegiatan ini mampu melatih siswa untuk peka terhadap perkara yang tidak rapi.
Prinsip yang ketiga adalah ringkas. Ringkas yang dimaksud adalah meletakkan barang sesuai tempatnya. Dengannya akan memudahkan siapa saja untuk mengakses barang yang dimaksud. Hal ini bisa diajarkan pada siswa dalam perkara-perkara yang sangat sederhana. Contohnya bagaimana harus menyimpan buku, karya, dan lainnya dengan benar. Jadi tidak sembarangan menaruhnya. Sesuatu yang tertata secara ringkas membuat waktu menjadi efektif. Sederhana memang tetapi bisa menjadi penting untuk dilakukan.
Prinsip yang keempat adalah rawat. Setiap barang di dalam kelas sejatinya memiliki kemanfaatan. Supaya kemanfaatan barang terjaga maka diperlukan perawatan serius. Semua barang akan awet manakala dirawat secara benar. Tidak seperti peribahasa habis manis sepah dibuang yang artinya setelah diambil manfaatnya kemudian dibuang. Dari merawat barang sesungguhnya siswa sedang belajar karakter bagaimana ia menjaga sesuatu yang bisa memberikan manfaat.
Prinsip yang kelima adalah rajin. Prinsip ini sejatinya adalah membiasakan siswa dalam melakukan empat prinsip yang pertama. Rajin dalam arti yang sederhana adalah melakukan sesuatu secara terus menerus. Berangkat dari pembiasaan maka sesungguhnya ia akan menjadi karakter yang kuat. Segala perilaku baik akan dilakukannya secara spontan. Sebagai contoh ada siswa melihat penghapus di lantai maka secara spontan ia akan mengambilnya lalu menaruhnya di tempat asalnya tanpa harus disuruh.
Kelima prinsip ini apabila terimplementasikan dengan baik dan menjadi sebuah karakter kuat pada setiap siswa di kelas, maka sedikit banyak akan membantu terbentuknya suasana kelas yang nyaman. Kelas akan selalu bersih, rapi, tertata, dan terawat dengan baik. Dari sini pekerjaan menjaga kelas bukan dilakukan hanya oleh guru dan petugas kebersihan, tetapi itu mampu dilakukan oleh  siswa. Sehingga terciptanya kelas yang nyaman bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi.

0 komentar:

Posting Komentar

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com